Sejarah Desa Kertajaya
Sejarah merupakan asal-usul, kejadian ataupun serangkaian peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Demikian juga dengan keberadaan berdirinya Desa Kertajaya masih sangat sulit dibuktikan pengungkapannya karena keterbatasan bukti pendukung dan tidak adanya sumber yang pasti untuk dijadikan pedoman dalam penulisan sejarah ringkas Desa Kertajaya. Namun demikian, dari berbagai cerita tokoh masyarakat yang didasarkan pada cerita para tokoh leluhur yang menyatakan sebagai berikut.
Pada awalnya Desa Kertajaya adalah tiga dusun bagian dari Desa Pagerbumi yaitu dusun Cibungur, dusun Cikuya dan Sempurjajar. Desa pagerbumi berdiri sejak zaman kerajaan Sukapura tahun 1876 abad ke XIX yang pada waktu itu dipimpin oleh seorang kuwu bernama “Sembahraden” beserta pamongnya.
Pada tahun 1980 Desa Pagerbumi dipecah menjadi 2 (dua) bagian terdiri dari Desa Pagerbumi dan Desa Kertajaya, tokoh pemekaran pada waktu itu adalah Bpk. Opang Abdul Gopar dkk. dari dusun Kertajaya dan KH. Abdul Chobir dkk. dari dusun Cikarees.
Pada tahun 1980 masyarakat Dusun Cibungur, Dusun Cikuya dan Dusun Sempurjajar di pisahkan oleh Desa Pagerbumi dengan alasan calon kepala desa yang di usung oleh para aparat desa kalah dalam pemilhan sementara kepala desa yang terpilih adalah dari luar warga Desa Pagerbumi, selanjutnya para perangkat desa dan Tokoh masyarakat yang menjadi kubu calon Kepala Desa yan kalah dalam pemilihan membuat suatu rencana pemekaran Desa. Setelah perjalanan yang cukup panjang dengan penuh penolakan namun pada akhirnya secara terpaksa warga tiga dusun tersebut menerima untuk di pisahkan, maka tahun 1980 pemerintah Kabupaten Ciamis dan DPRD Kabupaten Ciamis mengesahkan permintaan dari Desa Pagerbumi untuk memisahkan yang tiga dusun menjadi satu Desa yaitu Desa Kertajaya dengan di beri Kepala Desa Yang menjadi kepala Desa Pagerbumi yaitu Serka Ruspendi, sebab Kepala Desa tersebut secara mayoritas adalah pendukungnya dan Desa Pagerbumi membuat lagi Kepala Desa Yang baru. Istilah “Kertajaya” diambil dari bahasa jawa kuno yang artinya “ Desa penuh dengan kejayaan “